Virus H1N1

Pernah dengar virus yang mengancam keselamatan serta menggemparkan dunia???
Ya.....Virus H1N1 sangatlah mematikan,,boleh dibilang virus yang menular dari binatang ini sangat meresahkan banyak orang dari belahan dunia.....

Sekarang saya ulas lagi Virus H1N1......



Babi influenza (juga disebut flu babi, atau babi flu) adalah suatu infeksi oleh salah satu dari beberapa jenis Virus influenza babi, Babi Virus influenza (SIV) adalah keturunan dari keluarga virus influenza yang endemik di babi. Seperti tahun 2009, yang di kenal SIV strain termasuk influenza C dan subtipe yang dikenal sebagai influenza A, H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, H2N3.
virus influenza babi adalah umum di seluruh populasi babi di seluruh dunia. Penularan virus babi dari babi ke manusia tidak umum dan tidak selalu menyebabkan influenza manusia, sering menghasilkan hanyadalam produksi antibodi dalam darah. Jika Pengiriman tidak menyebabkan influenza manusia, hal ini di sebut Zoonosis flu babi. Orang dengan paparan reguler babi mengalami peningkatan resiko flu babi. Daging yang terinfeksi tidak menimbulkan resiko infeksi bila di masak dengan benar.

Selama pertengahan abad ke-20, identifikasi influenza subtipe menjadi mungkin sehingga diagnosi akurat penularan ke manusi. Sejak itu, hanya 50 transmisi tersebut dikonfirmasikan. Jalur ini jarang lewat flu babi dari manusia ke manusia. Gejala Zoonosis flu babi pada manusia mirip dengan influenza dan influenza -seperti penyakit pada umumnya, yaitu menggigil, deman, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala parah, batuk, kelelahan, dan ketidaknyamanan umum. Waktu yang disarankan isolasi sekitar 5 hari

Flu di Spanyol, juga dkenal sebagai penyakit influenza, flu La Espanola atau La Pesadilla adalah sangat parah dan mematikan strain flu burung, penyakit infeksi virus yang menewaskan sekitar 50 sampai 100 juta orang di seluruh dunia selama sekitar 1 tahun pada tahun 1918 dan1919. Hal ini diduga menjadi salah satu pandemik yang paling mematikan dalam sejarah manusia

Virus ini berasal dari bentukan batu atau reassormen (ressorment) dari satu atau lebih spesies virus. Ressormen dapat diartikan sebagai pertukaran gen dari spesies satu dengan spesies tertentu lainnya. Proses ressormen dan produksi spesies influenza manusia yang virulen dapat terjadi pada babi yang dapat terinfeksi dari s[esies influenza burung maupun manusia. Virus H1N1 yang merupakn "koalisi" dari spesies virus flu burung, spesies virus flu manusia dan spesies virus flu babi itulah yang saat ini mengancam kita semua

Penamaan flu babi sesungguhnya kurang tepat, namun karena reassormen terjadi pada babi, nama itulah yang melekat pada penyakit ini.  Virus bentukan baru ini kemudian menjadi penyebab penyakit flu babi pada manusia yang diduga menular dari manusia ke manusia.  Penyakit flu babi ini memiliki waktu inkubasi 3-5 hari, dengan gejala-gejala mirip flu biasa yaitu batuk, pilek, suhu tinggi, mual, muntah dan dapat menimbulkan diare.

PEMUTUSAN RANTAI

Pencegahan penyakit flu babi pada manusia berprinsip pada pemutusan rantai virus tersebut ke manusia.  Beberapa aksi pencegahan dapat dilakukan seperti tersaji berikut ini.  Pertama, pelaksanaan biosekuriti pada peternakan-peternakan babi yang menjadi perantara atau rantai penentu timbulnya spesies virus H1N1.  Aktivitas ini bisa dilakukan dengan mendesinfeksi dan mengawasi semua ternak babi, terutama terhadap gejala gejala penyakit flu babi. 

Gejala flu babi (swine influenza/ swine plaque) pada ternak terdiri dari peningkatan suhu tubuh, batuk dan mengeluarkan lendir dari kerongkongan, perubahan warna mata, mual, muntah, dan selalu berbaring serta tanda tanda lain seperti gangguan pada mata karena terbentuknya conjungtivitis mucopurelent, yang spesifik (Dunne, 1964; Disease of Swine).  Walaupun flu babi yang terjangkit pada babi bukan flu babi seperti halnya pada flu babi yang terjangkit pada manusia, namun babi merupakan media pembentuk spesies virus baru (H1N1).

Penemuan terhadap ternak babi yang terkena penyakit harus segera dimusnahkan, dengan mempertimbangkan pemusnahan ternak-ternak di sekitarnya.  Program vaksinasi flu babi terhadap ternak ternak babi juga merupakan tindakan yang dianjurkan.

Kedua, perhatian terhadap orang orang pada ring pertama dari ternak babi.  Semua orang baik pekerja di peternakan (babi) maupun petugas di bidangnya yang berhubungan langsung (dekat) dengan ternak babi harus diberi perlakuan khusus, misalnya memakai masker hidung dan mulut, dan acap kali mencuci tangan dengan sabun antiseptik.

Ketiga, pengawasan terhadap transportasi.  Aktivitas transportasi dapat memindahkan ternak babi maupun manusia (terinfeksi), yang berpotensi menularkan penyakit flu babi baik pada babi maupun pada manusia.

Pengawasan seharusnya diperketat pada ternak (babi) dan penumpang yang berasal dari daerah wabah atau sentra-sentra peternakan babi.  Alat deteksi suhu badan dapat dipakai untuk mengawasi penumpang dan ternak (babi) dengan jumlah banyak secara efektif.

Keempat, penanganan penderita penyakit flu babi harus dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan dari manusia ke manusia (cluster).  Penularan penyakit ini dari manusia ke manusia diperkirakan lebih mudah dan lebih cepat.  Oleh karena itu penanganan penderita flu babi seharusnya dilakukan oleh para petugas kesehatan yang telah diberikan bekal dan piranti bantu untuk keperluan penanganan terhadap penderita.

Kelima, penyuluhan tentang flu babi dan pencegahanya dilakukan kepada komunitas produsen babi dan masyarakat luas agar pelaporan terjadinya penyakit ini baik pada ternak babi ataupun manusia dapat terdeteksi dan terlaporkan serta tertangani dengan lebih cepat dan benar.

Terbentuknya spesies baru virus H1N1, yang berasal dari spesies virus influenza manusia dan spesies virus influenza burung, diketahui terjadi pada babi.  Babi sendiri dapat terinfeksi spesies virus influenza babi. Dengan demikian segala upaya agar spesies virus flu burung ataupun spesies virus flu manusia tidak terinfeksi pada babi, merupakan tindakan pencegahan dini terbentuknya (reassormen) Virus H1N1.

Korban yang telah berjatuhan di Meksiko dan negara-negara lain seharusnya menjadi keberuntungan kita,  karena kita dapat lebih bersiap untuk mencegah datangnya wabah flu babi.  Otoritas pencegahan penyakit ini berada pada pemerintah, namun masyarakat wajib dan seharusnya secara proaktif melakukan pencegahan penyakit ini, sehingga kondisi yang aman dari flu babi dapat terwujud


0 komentar:

Posting Komentar